ketika pintu-pintu mulai tertutup.
itulah waktu dimana saya merasa tidak nyaman.
bukan karena apa.
karena waktu itu lah.
biasanya saya baru pulang dari desa sebrang.
dan harus melewati hutan adat.
waktu dimana matahari tidak dapat menembus bahkan ranting pohon.
waktu dimana ketika kau masih dapat melihat telapak tanganmu dengan jelas.
namun tidak ada bayangan yang terbentuk.
itulah.
waktu dimana saya harus benar-benar waspada.
menjaga kesadaran diri, dan terus mencoba mengaktifkan semua panca indra agar tidak lenyap.
waktu, dimana mulai terdengar gelak tawa diantara semak-semak gelap.
bukan, itu waktu terlalu siang untuk pasangan manusia melakukan tindakan menjijikan.
karena saat itu kau masih dapat melihat merahnya jalan setapak.
menjauh-mendekat.
mengeras-meredup.
tawa yang sesekali terdengar seperti tangisan.
hal yang terbaik selama kau melewati waktu ini adalah.
tetap memeriksa kelima panca indramu.
tetap dalam keadaan tersadar.
tubuh maupun pikiran.
karena mungkin ini salah satu cara mereka mencoba membebaskan pikiran hitam dalam otakmu.
yang mungkin belum terbesit sedikitpun.
apakah itu hal yang terburuk yang ada di jalan ini.
hm, tidak.
sama sekali tidak.
ada satu lagi.
Ciparay.
sebuah desa yang mempunyai beberapa pohon sawo di lapangan adat.
kau tau apa buruknya desa ini.
memang lumayan terdapat banyak rumah disini.
tapi semua pintu telah tertutup.
mereka hanya menyalakan satu lampu tempel tepat disamping kanan pintu utama.
karena ketika jarak pandang kita mulai terbatas.
seperti yang saya alami saat ini.
ya, itu dia.
makhluk berbaju putih compang-camping mulai berkeliaran terbang mengitari tiap-tiap pohon sawo.
yang mungkin tumbuh ketika buyut kakek masih kanak-kanak.
jangan dilihat. itu yang dinasehatkan penduduk desa.
hanya terbesit dengan tidak jelas, mereka sesekali turun ketanah, namun tidak lama.
namun, yang paling mengagetkan adalah anak-anak yang berlari.
tidak bisa ditebak.
hanya dengan jarak kurang dari 1 meter mereka datang dan menghilang disekitarku.
jangan hiraukan.
bahkan ketika mereka mulai menarik2 baju atau lenganmu untuk mengajak bermain.
atau terjatuh menangis ketika mereka menabrakmu dengan keras.
atau ketika mereka mencoba melarikan diri dari makhluk yang lebih besar.
yang terlihat seperti sedang dianiaya.
namun, kau dapat meminta bantuanku ketika kau terlibat permasalahan dengan mereka..
atau sekedar berbincang ringan.
kau hanya perlu berjalan mendekati pohon jeruk yang hampir mati.
petik daunya, dan tunggu beberapa saat hingga datang angin dingin yang hanya terasa oleh kakimu saja.
atau ketika hujan turun.
aku selalu ada di dekat engsel.depan pintu rumahmu.
hingga hujan pun berhenti.
pada saat turunnya hujan.
bacakanlah beberapa ayat.
aku.
tidak.
akan.
masuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar